Oleh : Drs.H.Asra Faber.MM.
Kepala Kantor Kemenag Kota Payakumbuh
Kajian Jum’at 22 Juni 2018, Catatan kajian Dr.Razzi Hasyim LC.MA (ahli hadis ) dihadapan para jajaran Kemenag Payakumbuh.
Siapakah yang harus diikuti zaman kekinian ?
Kata Rasul ;
Adalah kelompok Jamaah kaum Muslimin yang berpedoman dalam semua aktifitasnya kepada Rasul dan para Sahabat dalam artian lahir bathin.
Mungkin kita sedang trend trendnya mendengar penyesatan akhir akhir ini dengan istilah ” ISLAM NUSANTARA ” yang sengaja digembak gemborkan dan ditenggarai oleh sebahagian Tokoh2 islam moderat, yang menyebabkan pro kontra detengah umat islam.
Misi Nabi adalah Tidak syirik, silaturahim, dan ilmu yang diajarkan Nabi adalah akhlak dan Ibadah.
Nabi 13 tahun di Makkah, mendakwahkan syiri, kemudian pindah ke Madinah menjalin silatrahim dengan kaum Anshar dan menjalankan Misi Ibadah dan Akhlak.
Salah satu contoh ketika ada seorang badui sengaja kencing di Masjid, sehingga sahabat marah, tapi Nabi jaga hati badui tersebut, akhirnya karena sikap yang dilakukan Rasul tersebut, pemimpin dan seluruh kaum badui masuk islam.
Salah satu strategi dalam menjalankan Misi Dakwah Rasul, Seandainya Rasul ikut membenci dan menyalahkan badui maka kaum badui tidak ada yang masuk Islam
Persoalan ummat hari ini dimana terutama para Ustaz/ Muballigh, sering terjadi saling mengklem, bahwa kelompok merekalah yang paling benar dan sesuai Sunnah.
Yang lain disalahkan dan dibid’ahkan, Padahal sebahagian para ustaz yang hanya berguru ke TV, Google dan hanya belasan hafal Hadis dan Ayat,tidak pernah belajar kepada Guru melalui Sanad yang Sahih.
Kata Rasul tanda tanda kiamat itu adalah belajar kepada Berguru tanpa guru yang menyambung Sanadnya dalam artian bukan kepada orang Alim .
Nabi iktikaf di masjid 10 akhir Ramadhan dan dibuatkan 4 buah kelambu oleh masing masing isteri beliau dan tidak melaksanakan Shalat Tarwih secara berjamaah, hanya didalam kelambu beliau saja.
Makanya sekarang ada skrai atau pembatas antara Jamaah Laki laki dan perempuan di Masjid/mushalla sebenarnya tidak ada dasar yang diajarkan Nabi.
Ada pendapat seolah olah Perempuan lebih baik shalat dirumah dari di Masjid, hal ini terbantahkan oleh hadis yang berbunyi ; Bagi perempuan yang mengurus keluarga seperti ” wanita karir ” hari ini apabila mereka shalat ke masjid akan banyak menimbulkan Mudharat.
Dalam melayani suami bekerja dan anak anak sekolah, maka mereka ini, lebih baik Shalat dirumah, namun bagi yang tidak sibuk , maka tentu lebih baik Shalat di Masjid.
Itsbal atau memendekkan sarung. Sering terjadi persoalan dengan memendekkan celana .seolah olah merekalah yang lebih Sunnah,dan yang lain dianggap tidak Sunnah.
Nabi meninggikan sarung diatas mata kaki bukan celana, Allah tidak mengharamkan, merasa bagus pakaian yang dipakai dari orang lain (seolah olah memakai gamis dan sejenisnya ) itu yang Sunnah dan apa yang dipakai orang lain seperti celana atau sarung biasa dianggap itu tidak sunnah.
Kesimpulan bagi para ustaz/muballigh, belajar dan tambahlah ilmu, baca dan bila perlu hafallah hadis hadis minimal 6 Ulama hadis yang terkenal (Bukhari, Muslim,Ahmad ,Abu Daud, Tirmizi, Nasai dll),Ketika baru hanya sedikit yang pernah tahu dan paham hadis, apalagi tidak pernah belajar ilmu kepada guru yang mu’ tamad apalagi hanya di TV dan Google, tanpa mempelajari ilmu ilmu alat yang lain dalam mengishtimbathkan hukum, maka sebaiknya jangan menyalahkan Ibadah orang lain.
Apalagi bagi yang awam, yang masih sedikit paham dan belajar ilmu agama seperti Sekedar ikut melalui Taklim atau sekedar mendengar TV, baca di Google, jangan lebih pula dari ustaz dan para Aliim, ikut pula menyalahkan, Membida’hkan Amalan dan Ibadah orang lain.
Kepada Para Ulama dan Ustaz mari kita lebih perkuat Ukhuwwah Islamiyah, Basyariyyah dan Wathaniyyah sesama ummat, dan menjauhi diperalat kelompok yang ingin memecah ummat karena perbedaan pendapat dan karena ilmu yang dangkal. (Red*)
Foto : Islam Tempo Dulu