Dengan hebohnya kasus oknum ASN yang dimutasi baru-baru ini, MUI Payakumbuh menghimbau Pemko Payakumbuh untuk menertibkan pakaian ASN yang dinilai tidak patut.
” Ada Perwako no.13 tahun 2016 yang mengatur pakaian dinas PNS di lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh. Saya lihat perwako itu dilengkapi dengan gambar juga. Jadi bisa menjadi acuan bagaimana standar berpakaian bagi PNS,” papar Sekretaris Umum MUI Kota Payakumbuh Buya H Hannan Putra Lc MA dalam kajian Subuhnya, Selasa (09/08/2022).
” Jadi jangan ada lagi pakai jilbab yang belah rok nya sampai ke sini,” tambah beliau sambil mengarahkan tangannya ke paha.
Menurut Buya Hannan, terbitnya Perpres no.17 tahun 2022 yang menyebut falsafah alam Minangkabau “adat basandi syara’ syara’ basandi kitabullah” adalah kearifan lokal yang menunjukkan karakter religius masyrakatnya. Semua itu tentu dimulai dari bagaimana cara berpakaian yang sesuai dengan tuntunan syara’.
” Jika memang falsafah kita Syara’ mangato Adat mamakai, maka ikutilah apa yang dikatokan syara’ itu. Jadikan tuntunan syara’ sebagai pakaian bagi adat istiadat kita,” papar beliau.
Tuntunan syari’at dalam berpakaian, sebagaimana dipaparkan Buya Hannan, tidak boleh ketat atau berpotensi tersingkap. “Kan ada kaidahnya, tidak boleh ketat, transparan, membentuk tubuh, atau berpotensi tersingkap,” papar beliau.
” Semoga ini menjadi perhatian bagi kita bersama. MUI mengkritik pakaian PNS karena mereka adalah tauladan bagi masyarakat. Semoga model berpakaian yang syar’i ini bisa dicontoh masyarakat dari mereka,” pungkas beliau. ***