Kontestasi Politik dalam memperebutkan suatu kepemimpinan yang tinggi baik di tingkat daerah maupun tingkat Provinsi di beberapa wilayah terbilang selesai hampir menyeluruh. Namun sekarang mulai lah saatnya mereka yang telah dipilih tersebut untuk membuktikan apa kualitas Visi dan Misi yang telah terlontarkan saat pencalonan diri waktu dalam masa kampanye.
Masyarakat yang telah memilih, mereka tentunya telah menggantungkan harapannya kepada orang yang telah dipilih itu. Sekarang saatnya menilai dan ingin merasakan apa yang akan diperbuat oleh pemimpin yang terpilih untuk mereka berketepatan akan masuknya tahun baru 2022 yang tinggal berapa hari lagi.
Pekerjaan dan perhatian nyata dari pemimpin terpilih itu sangat dinanti dan diharapkan oleh masyarakat. Meski demikian, ada sesuatu hal yang tidak dapat dilupakan oleh pemimpin terpilih. Misalkan relawan, simpatisan, bahkan tim sukses yang telah membantu mereka pada waktu masa berkampanye.
Mengenai itu masyarakat tidak tau, apakah pemimpin yang telah mereka pilih tersebut mempunyai janji atau kesepakatan dengan orang-orang yang membantunya waktu itu. Walau apapun itu, kita sama-sama berharap agar tidak menyakitkan hati, perasaan, bahkan kepentingan dan perhatian kepada masyarakat agar tidak terlupakan.
Karena pemerintah yang di mulai dari Bupati, Walikota, Gubernur bahkan Presiden pun dipilih oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Bukan untuk relawan, simpatisan, dan tim sukses saja, meski peran mereka juga besar untuk hal itu. Mengatasi hal ini, pemerintah harus piawai dalam bersikap. Mungkin memang itu suatu hal yang sulit bagi mereka yang tidak berpendirian dan tidak mempunyai komitmen yang jelas.
Oleh sebab itu banyak pihak yang berpendapat kepada beberapa pemerintah bahwa mengambil keputusan untuk mendahulukan kepentingan relawan, simpatisan dan tim sukses dari pada kepentingan masyarakat bukan tidak mungkin akan terjadi nantinya.
Didalam kehidupan sehari-hari jika perbuatan baik yang dilakukan meski tidak berharap akan balasannya, tentu si penerima merasa berhutang budi kepada si pemberi bantuan, apalagi jika bantuan itu diminta. Begitu juga yang terjadi dalam dunia politik modern kebanyakan saat ini. Beberapa orang atau organisasi pendukung, meski tidak semuanya, tetapi sebagian besar sudah membuat perjanjian atau kesepakatan dengan tokoh orang yang diusung.
Bisa saja dalam bentuk jabatan, posisi, program yang menguntungkan, pekerjaan (Proyek) dan yang terparah adalah materi. Disinilah kerap timbul Pro dan Kontra. Orang-orang yang sebenarnya punya kemampuan atau SDM yang memadai untuk memimpin malah tidak ditempatkan diposisi yang seharusnya.
Namun berbanding terbalik, orang yang tidak punya kemampuan akan tetapi merupakan pengusung atau tim sukses malah menempati posisi yang tak seharusnya mereka tempati. Yang terparah, ada suatu usaha yang sebenarnya membahayakan keselamatan rakyat banyak, malah diberikan izin untuk terus beroperasi karena sipengusaha merupakan tim sukses pemerintah terpilih.
Menyikapi hal itu, pemimpin terpilih diharapkan agar dapat mendahulukan kepentingan masyarakat banyak, karena mereka sangat membutuhkan perhatian. Karena pemerintah yang mereka pilih itu untuk memimpin mereka, bukan untuk memimpin relawan, simpatisan dan tim sukses.
Selain itu, pemimpin terpilih juga diharapkan supaya tidak dikendalikan atau dimotori oleh relawan, simpatisan dan tim sukses. Sebab sejatinya pemimpin itu ialah untuk rakyatnya bukannya relawan, simpatisan dan tim sukses. Yang terpenting dari pada itu semua pemimpin jangan sampai tertipu bahkan sengaja dibodohi oleh beberapa orang untuk mengorbankan masyarakat hanya demi kepantingan individu. ***